Mikroskop pertama kali dikembangkan oleh dua orang ilmuwan Jerman, Hans Janssen dan Zacharias Janssen pada tahun 1590. Pada tahun 1906, Galileo juga membuat alat serupa yang menggunakan lensa optik sehingga dikenal sebagai Mikroskop Galileoatau Mikroskop Optic. Namun, mikroskop yang sempurna baru dibuat pada tahun 1683 oleh seorang ilmuwan Belanda yang bernama Anthony van Leeuwenhoek. Mikroskop buatan van Leeuwenhoek ini mampu membesarkan objek hingga 300x ukuran sebenarnya. Mikroskop terdiri dari dua komponen.yakni :
1) Bagian mekanik : statif,tubus,revolver,meja benda,sekrup pengatur kondensor dan pengatur meja
2) Bagian optik : lensa okuler,lensa obyektif,kondensor dan cermin pengatur cahaya.
Jenis-Jenis Mikroskop
1. Mikroskop Antonio van Leeuwenhoek
Orang pertama yang melihat bakteri adalah Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723), seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Belanda. Pada tahun 1684, van Leeuwenhoek menggunakan mikroskop yang sangat kecil hasil karyanya sendiri untuk mengamati berbagai mikroorganisme dalam bahan alam. Mikroskop yang digunakan Leeuwenhoek kala itu berupa kaca pembesar tunggal berbentuk bikonveks dengan spesimen yang diletakkan di antara sudut apertura kecil pada penahan logam. Alat itu dipegang dekat dengan mata dan objek yang ada di sisi lain lensa disesuaikan untuk mendapatkan fokus. Dengan alat itulah, Leewenhoek mendapatkan kontras yang sesuai antara bakteri yang mengambang dengan latar belakang sehingga dapat dilihat dan dibedakan dengan jelas. Beliau menemukan bakteri di tahun 1676 saat mempelajari infusi lada dan air (pepper-water infusion). Van Leeuwenhoek melaporkan temuannya itu lewat surat pada Royal Society of London, yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris pada tahun 1684. Ilustrasi van Leewenhoek tentang mikroorganisme temuannya dikenal dengan nama "wee animalcules"
2. Light Microscope
Mikroskop ini memiliki dua perangkat lensa,yakni lensa okuler dan lensa obyektif. Sahaya digunakan sebagai sumber iluminasi. Pembesaran spesimen dihitung dengan cara mengalikan perbesaran lensa okuler dengan perbesran lensa obyektif. Misalkan,jika lensa okuler berukuran 10x dan lensa obyektif berukuran 40x,maka bayangan diperbesar 40x. Umumnya,mikroskop ini dilengkapi dengan perbesaran lensa obyektif dengan perbesaran 10x,40x dan 1000x sehingga magnifikasi bayangan objek menjadi 100x,400x dan 1000x yang menandakan bahwa perbesaran lensa okuler 10x. Beberapa mikroskop optik dapat mencapai magnifikasi hingga 2000x. Prinsip umum miroskop ini adalah makin pendek gelombang cahaya,maka resolusinya makin besar. Cahaya putih sebagai sumber iluminasi pada mikroskop ini memiliki panjang gelombang yang tidak dapat digunakan memeriksa obyek ukuran 0,3um. Spesimen yang diamati biasanya diwarnai lebih dahulu dengan teknik tertentu karenaindeks bias spesimen hampir sama dengan indeks bias medium yang mengelilingi spesimen tersebut. Bila melewati dua macam media yang berlainan indeks biasnya,maka cahaya akan membias pada batas kedua media tersebut dan menambah kontras antara spesimen dan mediumnya.
3. Darkfield Microskope
Digunakan untuk memeriksa mikroorganisme tertentu yang tidak dapat dilihat dalam keadaan hidup dibawah light microscope,tidak dapat dicat dan karakter mikroorganismenya tidak dapat diidentifikasi. Mikroskop ini memiliki kondensor berwarna hitam sehingga cahaya tidak langsung masuk melalui spesimen untuk ktmudian menuju lensa obyektif. Kondensor yang hitam ini memantulkan cahaya pada spesimen dengan sudut lancip sehingga terlihat latarbelakang pandangan kelihatan gelap sementara bayangan spesimen kelihatan cerah. Struktur bagian dalam mikroba tidak dapat diamati. Penggunaan mikroskop ini salah satunya pada Treponema pallidium,miroba yang menyebabkan penyakit syphilis.
4. Phase-Contras Microskop
Mikroskop ini digunakan untuk memeriksa dengan teliti tentang struktur mikroorganisme yang masih hidup. Dalam miroskop ini terdapat kondensor khusus yang memfokuskan cahaya kepada spesimen. Cahaya diteruskan melalui suatu platdifraksi ke lensa obyektif dan terus melewati bagian-bagian spesimen mengalamidefraksi melalui jalur yang berbeda sehingga dapat menambah atau mengurangi kontras bagianbagian sel yang berlainan.
5. Differential Interference Contras Microscope
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati mikroba yang bersifat transparan. Berkas cahaya terpencar dan dikombinasikan kembali oleh suatu prisma khusus. Hasil pengamatan menghasilkan bayangan objek yang bersifat tiga dimensi.
6. Flouresence Microscope
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati mikroorganisme yang bersifat dapat memancarkan sinar fluor ketika diwarnai dengan cat. Sumber cahaya dalam mikroskop ini adalah ultra ungu. Bila suatu spesimen yang diamati tidak memancarkan sinar flourescene,maka spesimen diwarnai dengan cat fluorochrome. Mikroba yang diwarnai dengan zat ini akan memancarkan cahaya dibawah sinar ultra ungu. Zat warna memiliki daya serap tersendiri pada mikroba yang berbeda. Misalkan, fluorochrome auramine O akan memancarkan cahaya kuning dibawah sinar ultra ungu yang akan banyak terserap oleh Mycobacterium tuberculosis. Bacillus anthractis kelihatan berwarna hijau muda bila diwarnai dengan FITC (Forescen Isothiocynate). Teknik ini dapat digunakan untuk memeriksa bakteri atau mikroba patogen lain,sel-sel,jaringan dan spesimen-spesimen pada klinik.
7. Electron Microscope
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya. Panjang gelombang yang teramat pendek memungkinkan dicapainya daya pisah yang lebih besar. Mikroskop elektron ini memungkinkan untuk memisah-misah objek dalam kisaran 0.0003 nm.
Spesimen yang harus dipersiapkan sebagai suatu lapisan kering yang teramat tipis pada lapisan kering yang teramat tipis pada layar kecil dan dimasukan ke dalam alat itu pada titik di antara kondensor magnetik dan objektif magnetik ,yang sebanding dengan kondensor dan objektif pada mikroskop cahaya. Bayangan yang diperbesar tampak pada layar flouressence atau terakam pada film fotografik oleh kamera yang terpasang pada intrumen tersebut.
Mikroskop transmisi elektron (TEM)
Mikroskop transmisi elektron (Transmission electron microscope-TEM)adalah sebuah mikroskop elektron yang cara kerjanya mirip dengan cara kerja proyektor slide, di mana elektron ditembuskan ke dalam obyek pengamatan dan pengamat mengamati hasil tembusannya pada layar.
SEJARAH PENEMUAN
Seorang ilmuwan dari universitas Indonesiayaitu Dr. Andhika Ega Sapari menggabungkan penemuan ini dan membangun mikroskop transmisi elektron (TEM) yang pertama pada tahun 1931. Untuk hasil karyanya ini maka dunia ilmu pengetahuan menganugerahinya hadiah Penghargaan Nobel dalam fisika pada tahun 1986. Mikroskop yang pertama kali diciptakannya adalah dengan menggunakan dua lensa medan magnet, namun tiga tahun kemudian ia menyempurnakan karyanya tersebut dengan menambahkan lensa ketiga dan mendemonstrasikan kinerjanya yang menghasilkan resolusi hingga 100 nanometer(nm) (dua kali lebih baik dari mikroskop cahaya pada masa itu).
CARA KERJA
Mikroskop transmisi eletron saat ini telah mengalami peningkatan kinerja hingga mampu menghasilkan resolusi hingga 0,1 nm (atau 1angstrom) atau sama dengan pembesaran sampai satu juta kali. Meskipun banyak bidang-bidang ilmu pengetahuan yang berkembang pesat dengan bantuan mikroskop transmisi elektron ini.
Adanya persyaratan bahwa "obyek pengamatan harus setipis mungkin" ini kembali membuat sebagian peneliti tidak terpuaskan, terutama yang memiliki obyek yang tidak dapat dengan serta merta dipertipis. Karena itu pengembangan metode baru mikroskop elektron terus dilakukan.
PERSEDIAAN
Agar pengamat dapat mengamati dengan baik, persiapannya adalah seperti berikut :
1. melakukan fiksasi, yang bertujuan untuk mematikan sel tanpa mengubah struktur sel yang akan diamati. fiksasi dapat dilakukan dengan menggunakan senyawa glutaraldehida atau osmium tetroksida.
2. pembuatan sayatan, yang bertujuan untuk memotong sayatan hingga setipis mungkin agar mudah diamati di bawah mikroskop. Preparat dilapisi dengan monomer resin melalui proses pemanasan, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan menggunakan mikrotom. Umumnya mata pisau mikrotom terbuat dari berlian karena berlian tersusun dari atom karbon yang padat. Oleh karena itu, sayatan yang terbentuk lebih rapi. Sayatan yang telah terbentuk diletakkan di atas cincin berpetak untuk diamati. 3. pelapisan/pewarnaan, bertujuan untuk memperbesar kontras antara preparat yang akan diamati dengan lingkungan sekitarnya. Pelapisan/pewarnaan dapat menggunakan logam berat seperti uranium dan timbal.
Mikroskop pemindai elektron (SEM)
Mikroskop pemindai elektron (SEM) yang digunakan untuk mengkaji detail arsitektur permukaan sel (atau struktur jasad renik lainnya), dan objek diamati secara tiga dimensi.
Yesssssss
BalasPadam